Bupati Bandung Menyerahkan Bantuan Sembako Ketahanan Pangan untuk Para Pekerja Pelayanan Jasa Ojeg di Kecamatan Dayeuhkolot
Ratusan ojeg pangkalan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung dalam beberapa hari terakhir ini terlihat antusias menyambut kehadiran Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna dalam program penyerahan bantuan sembako ketahanan pangan untuk para pekerja pelayan jasa tersebut.
Hari Minggu (2/4/23) ini, Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab Bandung Ina Dewi Kania dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Bandung Adjat Sudrajat hadir bersilaturahmi dengan ratusan ojeg pangkalan di Kecamatan Dayeuhkolot.
Seusai bersilaturahmi dengan para tukang ojeg pangkalan dan Forkopimcam Dayeuhkolot, Dadang Supriatna pun bergegas menemui ratusan ojeg pangkalan di Kantor Kecamatan Pameungpeuk, untuk melakukan hal yang sama.
“Di Kecamatan Pameungpeuk, selain bersilaturahmi dengan ojeg pangkalan, kita juga membagikan bantuan sembako ketahanan pangan,” katanya.
Lalu, Bupati Bandung menemui ojeg pangkalan di Kecamatan Arjasari, Kecamatan Pangalengan, dan terakhir di Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
Sebanyak 1.453 paket sembako ketahanan pangan yang menjadi buah tangan para ojeg pangkalan itu, yang dibagikan di lima kecamatan tersebut.
“Pelaksanaan pembagian sembako ini dalam upaya menjalin silaturahmi. Jujur, saya baru ketemu sekarang dengan ojeg pangkalan,” kata Dadang Supriatna.
Bupati Bandung mengutarakan hampir 150.000 paket sembako yang sudah disebar dan dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Dari sekian banyak paket sembako itu, sebanyak 10.064 ojeg pangkalan juga turut mendapatkan bantuan sembako ketahanan pangan tersebut dan sekitar 1000 ojek online.
Bupati pun mengajak para ojeg pangkalan untuk datang ke rumah dinasnya. “Ayo kita ngobrol di rumah dinas. Rumah dinas milik rakyat,” katanya.
Di hadapan para ojek pangkalan, Bupati Dadang Supriatna menyempatkan diri menyampaikan program kerjanya. Di antaranya program guru ngaji untuk para ustadz/ustadzah Kabupaten Bandung.
“Semula guru ngaji ada 17.000 orang di Kabupaten Bandung, namun setelah ada pendataan ulang bertambah menjadi 23.000 guru ngaji. Tapi yang sudah mendapatkan insentif 20.000 guru ngaji ditambah marbot,” katanya.
Bupati Bandung pun terus memberikan edukasi kepada para ojeg pangkalan dalam upaya memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, khususnya dalam pendidikan mengaji. Untuk itu, Bupati Dadang Supriatna sangat memperhatikan para ustadz dan ulama dalam bidang pendidikan keagamaan.
“Ustadz dan ustadzah itu berharap fokus mendidik anak-anak kita mengaji. Sebenarnya, yang wajib mendidik anak-anak adalah para orang tuanya,” katanya.
Selanjutnya Bupati Bandung kembali mengutarakan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan jaminan.
“Kita sudah menggulirkan anggaran Rp 70 miliar, uangnya ada dan dititipkan di BPR Kerta Raharja dan BJB. tenaga kerja baru pada tahun ini.
Bupati Bandung pun mensosialisasikan program pembebasan pajak bagi lahan pertanian abadi di Kabupaten Bandung.
“Saya sudah mengunci 17.000 hektare lahan pertanian padi tak boleh digunakan bangunan, pabrik dan perumahan. Kita mau makan apa, kalau lahan pertanian padi semakin sempit. Makanya, kita harus mempertahankan lahan pertanian padi,” katanya
Di hadapan Bupati Bandung, salah seorang perwakilan ojeg pangkalan,Atuy mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang sudah memberikan bantuan sembako.
“Yang menyerahkan dan menerima mendapat kebaikan dari Allah SWT,” katanya.
Sumber: https://bandungkab.go.id/arsip/bupati-bandung-menyerahkan-bantuan-sembako-ketahanan-pangan-untuk-para-pekerja-pelayanan-jasa-ojeg-di-kecamatan-dayeuhkolot