Ada Apa Ketua KIM Jabar Turun Ke Kabupaten Bandung
SOREANG – Dinas Komunikasi Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat dan Forum KIM Jawa Barat tiba-tiba turun ke Kab. Bandung. Ada apa, hal menarik.
” Ini merupakan inisiatif sebagai program kerja kami untuk melakukan kunjungan kerja ke KIM Kabupaten / Kota, pembinaan lembaga sekaligus penguatan diskusi dengan dinas terkait,” ungkap Deni Sonjaya Ketua Forum KIM Jawa Barat di Aula Kantor Diskominfo Kab. Bandung, Kamis (27/7/23)
Menurut Deni, disamping itu sekaligus meng analisa meng kroschek kim yang ada di Kabupaten Bandung, yang mana konsitensinya tidak terhalang pandemi covid. Itu nyata berdasarkan laporan serta fakta dilapangan dan langsung diskhsi dengan palaku kim salah satunya KIM Cerdas Tarumajaya yang luar biasa.
Kolaborasi, menggali potensi mulai dsri sumber daya manusia, hingga sumber daya alam menjadi berdaya guna manfaat bagi kepentingan masyarakat sekitar.
“Setelah menerima usulan dari kadis nya langsung, kami apresiasi dan kami terima untuk di usulkan di tingkat Jawa Barat, menuju Nasional,” ucapnya.
Bapak Aji, Selaku Pembina KIM Jawa Barat menegaskan, KIM Cerdas Tarumajaya meyakini memang layak untuk ikut serta dalam lomba KIMFest. Sebab dilihat dari kriteria memenuhi, dari bidang pariwisata iya, dari UMKM ada dari pertanian juga oke, sehingga dengan satu kim mampu memenuhi tiga unsur, namun bukan berarti KIM lain tidak bagus,” jelasnya.
H. Yosep Nugraha, Kadiskominfo Kab. Bandung beserta jajaran menyambut baik kedatangan tamu dari Diskominfo Jawa barat, Kim Jawa Barat, didampingi pengurus Kim Kab. Bandung.
Kadis menyampaikan, kedepan KIM akan dijadikan garda terdepan, dalam mengrlola informasi. Bahkan nanti akan mengusulkan kepada Bupati terkait aturan agar desa bisa meng alokasikan anggaran untuk operasional KIM di tingkat Desa. Terlebih Bupati saat ini sangat merespon betapa pentingnya kim karena di dalamnya memberdayakan masyarakat.
“Kini tercatat di kami 103 KIM yang ada, tinggal melengkapi seluruh Desa/Kelurahan dari 270 Desa dan 10 Kelurahan harus ada kim nya, kewenangan akan di atur bupati,” tegasnya.
Dihadapan KIM juga peserta rapat yang hadir menurut Kadis, Kim sebagai mitra strategis menguntungkan secara politik, juga bagi pembangunan desa, kim dari oleh untuk masyarakat.
Lebih lanjut Yosep mengatakan, Kim merupakan lembaga komunikasi, meski sayang tidak ada llembaga pemantau media.
“Nah, dengan adanya kim ini bisa, sebab dari, oleh, dan untuk masyarakat, kita sebagai pemerintah hanya memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, “pungkasnya.***