Berita LokalInformasi

Triana Lestari, Dosen PGSD UPI Kampus Cibiru, Terpilih dalam Program Kemitraan Dosen dan Praktisi yang diselenggarakan Ditdaya Dikti 2024

Triana Lestari berhasil menjadi kemitraan dosen dan praktisi oleh Dikti 2024

KAB. BANDUNG – Triana Lestari, S.Psi., M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru, berhasil menjadi salah satu peserta Program Kemitraan Dosen dan Praktisi di Sekolah dan Industri yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya (Ditdaya) Dikti tahun 2024.

Triana Lestari menjadi satu-satunya perwakilan UPI yang lolos seleksi nasional dari 316 pengusul dosen di seluruh Indonesia. Dalam kemitraan ini, Triana mengusung tema “Inovasi Pembelajaran Adaptif untuk Mewujudkan Implementasi Pendidikan Inklusif dalam Kurikulum Merdeka”.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan modul inovatif dalam mata kuliah pendidikan inklusif di perguruan tinggi yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang qualified dan mampu memenuhi kebutuhan dunia pendidikan inklusif di masa depan.

Triana bermitra dengan SDIT Daarul Huda, yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Tono Sartono, B.Sc. Tono menyampaikan rasa terima kasihnya atas terpilihnya SDIT Daarul Huda sebagai mitra dalam program ini.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Kemitraan ini akan sangat membantu meningkatkan kompetensi guru-guru kami dalam memberikan layanan pembelajaran adaptif di sekolah dasar,” ujar Tono.

SD IT Daarul Huda merupakan salah satu sekolah dasar Islam terpadu di Kabupaten Sumedang, yang dikenal dengan praktik baik dalam pengelolaan pembelajaran adaptif. Sekolah ini memiliki komitmen kuat untuk mengimplementasikan pendidikan inklusif, di mana setiap siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Dalam proses pembelajaran, SDIT Daarul Huda mengedepankan pendekatan yang fleksibel dan responsif terhadap perbedaan kebutuhan, kemampuan, dan gaya belajar siswa.

Pada tahap analisis pembelajaran di kelas, Triana melihat proses pembelajaran di kelas menerapkan strategi pembelajaran adaptif yang memungkinkan guru menyesuaikan materi, metode, dan evaluasi agar sesuai dengan karakteristik unik masing-masing siswa. Selain itu, sekolah ini juga aktif dalam mengembangkan komunitas belajar yang kolaboratif.

Keberhasilan SDIT Daarul Huda dalam upaya pengelolaan pembelajaran adaptif menjadikan sekolah ini sebagai mitra yang ideal dalam berbagai program pengembangan pendidikan, seperti kemitraan dengan dosen dan institusi pendidikan tinggi untuk inovasi pembelajaran.

Program kemitraan ini akan berlangsung selama dua bulan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang dirancang melalui pendekatan Lesson Study. Kegiatan Lesson Study ini akan dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu perencanaan pembelajaran yang melibatkan diskusi antara dosen dan praktisi di sekolah untuk merancang strategi pembelajaran adaptif yang sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah inklusi.

Implementasi dari rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam kelas nyata. Pada tahap ini, guru dan dosen bersama-sama mengamati proses pembelajaran dan mendokumentasikan temuan lapangan. Refleksi bersama setelah pembelajaran dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dari metode pembelajaran yang diterapkan.

Pada tanggal 26-28 September 2024, Triana Lestari telah mengikuti kegiatan In-Class Training 1 yang diselenggarakan di Jakarta, pelatihan yang dirancang sebagai pembekalan konsep dasar dalam kemitraan dosen dengan praktisi dari sekolah dan industri.

Pelatihan ini mengupas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam perkuliahan di perguruan tinggi, termasuk permasalahan yang umum muncul dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Salah satu fokus utama adalah pengenalan konsep dan praktik komunitas belajar, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi dan saling berbagi pengetahuan.

Selama pelatihan, peserta juga diharuskan mengidentifikasi mata kuliah yang sedang atau akan diampu selama program berlangsung, terutama yang memiliki keterkaitan dengan sekolah atau industri sebagai mitra. Dalam hal ini, mata kuliah pendidikan inklusif yang diusung Triana dianggap relevan karena selaras dengan tujuan program. Selain itu, tantangan perkuliahan dalam membentuk profil Pelajar Pancasila turut menjadi topik pembahasan, mengingat pentingnya aspek ini dalam mendukung kurikulum yang diusung.

Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah fokus pada research lesson, sebuah metode pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi permasalahan nyata dalam perkuliahan. Peserta diharapkan dapat mengembangkan solusi konkret yang relevan dengan konteks pendidikan mereka masing-masing. Selain itu, pelatihan ini juga memperkenalkan beberapa konsep kemitraan dosen yang dianggap efektif, seperti pedagogi modern, gerakan buka kelas, serta kemitraan antara sekolah dan universitas. Konsep ini bertujuan untuk mendorong terciptanya komunitas belajar yang lebih kolaboratif dan dinamis.

Kegiatan ini diselenggarakan dan didanai oleh Direktorat Sumber Daya Dikti. Tujuannya adalah memfasilitasi pengembangan kompetensi dosen agar dapat mendukung pencapaian beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Di antaranya, pelaksanaan kelas kolaboratif dan partisipatif dengan pendekatan berbasis proyek di mata kuliah Pendidikan Inklusi, aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan di luar kampus, penulisan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal bereputasi, serta pengembangan model pembelajaran adaptif berbasis Kurikulum Merdeka yang akan digunakan oleh mitra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *