Lihat, Kalau Bupati Turun Tangan Tuntaskan Masalah Infrastruktur dan Sosial !
ARJASARI KAB. BANDUNG – Program Bunga Desa dalam rangka Bupati Bandung Dadang Supriatna ngaba ke desa-desa menyampiakan program skala prioritas, bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kembali melaksanakan (Bupati Ngamumule Desa) ke-28 di GOR Desa Pinggirsari Kec. Arjasari Kab. Bandung, Kamis (5/9/2024).
Bupati Bandung yang didampingi Bunda Bedas/Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, saat menemui ratusan warga dari berbagai unsur yang hadir pada kesempatan tersebut. Mereka yang hadir dari mulai aparatur pemerintah desa, Ketua RT, RW, Linmas, kader PKK, Linmas, Posyandu, Pos KB, LPMD, BPD, guru ngaji, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan berbagai unsur lain, turut hadir menyambut kehadirannya.
Bupati Dadang Supriatna menerangkan, pelaksanaan Bunga Desa itu dalam rangka anjang sono dan mempererat tali silaturahmi pemerintah dengan masyarakat di Desa Pinggirsari Kec. Arjasari.
Di sela-sela sambutan Bupati mengajak masyarakat untuk menyaksikan pagelaran seni budaya wayang golek di Desa Pinggirsari.
Disinggungnya, bahwa Pemkab Bandung telah menggulirkan program insentif untuk para ulama, ustadz maupun ustadzah di Kab. Bandung. Selain itu memberikan insentif kepada RT, RW, Linmas, BPD, LPMD, kader PKK, dan lainnya.
Dadang Surpiatna menyampaikan bahwa dana yang digulirkan ke desa-desa di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan sejak 2021 hingga tahun 2024 ini.
“Sebelum saya dilantik berada pada angka Rp 280 miliar, kemudian setelah dilantik jadi Bupati Bandung naik anggaran desa, yaitu sebesar Rp 334 miliar pada Desember 2021. Sekarang naik sebesar Rp 435 miliar pada tahun 2024,. Itu naik selama tiga tahun” katanya
Ia menyebutkan sebesar Rp 33,4 miliar/tahun anggaran dari ADPD, ADD dan Bantuan Gubernur (Bangun) yang digulirkan ke 11 desa di Kecamatan Arjasari. Di antaranya Desa Pinggirsari menerima Rp 3,5 miliar.
“Uang sebesar itu berputar di desa-desa, untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dan ekonomi masyarakat. Uang yang digulirkan ke desa berdampak pada daya beli masyarakat” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengungkapkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang semula 71 poin, sekarang sudah 73,74 poin. Ada tiga indikator yang mempengaruhi IPM, di antaranya, kesehatan, pendidikan dan daya beli.
“Indikator kesehatan, harapan hidup masyarakat Kabupaten Bandung 74,27 tahun. Artinya rata-rata usia masyarakat Kabupaten Bandung 74,27 tahun,” katanya.
Menurutnya, indikator kesehatan itu, adanya fasilitas layanan rumah sakit, puskesmas, posyandu, hidup sehat. Rutilahu (rumah tidak layak huni) juga ada hubungan dengan kesehatan, hidup sehat karena lingkungan.
“Sehat secara pribadi, sehat di rumah. Fentilasi rumah cahayanya normal, maka akan kelihatan sehat. Per hari ini IPM meningkatkan, penanganan rutilahu selama tiga tahun sudah selesai sekitar 22.000 unit. Pada tahun 2021 sebanyak 7.300 unit, tahun 2022 sebanyak 7.400 unit dan tahun 2023 sebanyak 7.500 unit,” katanya.
Ia memprogramkan 7000 rumah per tahun dalam penanganan rutilahu di Kabupaten Bandung. Ada peningkatan karena ada bantuan dari anggota DPR RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal. Sekarang ada Anggota DPRD Provinsi Jabar Humaira Zahrotun Noor, yang diminta oleh Bupati Bandung untuk membantu masyarakat Kabupaten Bandung dalam penanganan rutilahu.
Kang DS pun menyebutkan Pemkab Bandung sudah merealisasikan pembangunan RSUD Bedas Arjasari untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Bahkan akan segera ditingkatkan menjadi tipe C karena masuk wilayah perkotaan, dan pembangunan serta pengembangan rumah sakit akan lebih cepat di Kecamatan Arjasari,” katanya.
Kang DS pun mengungkapkan bahwa pada tahun pertama 2022 menerima bonus kinerja sebesar Rp 17 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 26 miliar, dan sekarang tahun 2024 pada tahap pertama baru menerima Rp 17 miliar.
Bupati Bedas ini langsung merespon masyarakat yang mengharapkan ada sarana prasarana air bersih. Kang DS pun langsung menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung untuk melakukan pengecekan ke lokasi yang akan dibangun sarana air bersih.
“Jadi urusan air nanti kita akan kontrol ke lapangan. Ada anggaran dari bonus kinerja untuk pembangunan sarana air bersihnya. Saya akan berikan satu titik pembangunannya,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini turut memberikan perhatian dalam peningkatan infrastruktur jalan di Kecamatan Arjasari. Pembangunannya pun akan dilanjutkan pada tahun 2025.
Kang DS pun berharap kepada pemerintah desa untuk menganggarkan kebutuhan Posyandu.
“Tetapi tetap harus melalui Musdes (Musyawarah Desa). Ini berlaku untuk semuanya,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan guru ngaji yang belum terakomodir bisa diusulkan oleh pemerintah desa dan Kecamatan ke BAZNAS.
“Pad tahun 2025, insentif untuk guru ngaji akan dititipkan ke desa. Tapi melalui Dinas Pendidikan tetap berjalan, tetapi guru ngaji yang tidak masuk ke Dinas Pendidikan tak perlu khawatir, nanti uangnya dititipkan di BAZNAS atau dititipkan ke pak kepala desa,” katanya.
Kang DS pun berencana memberikan insentif kepada seluruh kader PKK, maupun Posyandu, Pos KB dan Pos Sub KB se-Kabupaten Bandung pada tahun 2025 mendatang. Karena selama ini baru 20 kader PKK di setiap desa yang menerima insentif.
“Tahun 2025 saya anggarkan seluruhnya akan diberikan insentif,” katanya.
Bupati Bandung mengajak kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mensukseskan Pilkada Serentak Nasional 27 November 2024.
“Kita akan memilih dua surat suara, pertama memilih Gubenur dan Wakil Gubernur Jabar, dan memilih kembali Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Laksanakan hak pilih langsung umum bebas dan rahasia. Beda pilihan sudah biasa,” tuturnya.
“Simkuring neda piduana tisadayana, insya Allah simkuring siap melanjutkan kembali untuk menjadi Bupati yang akan datang,” imbuhnya.**